Laman

Selasa, 28 Desember 2010

TERIMA KASIH ANAK-ANAKKU

SMS Ibu Tersayang : Dra. Hj. A. Zubiha Tenriadjeng

Terima kasih anak-anakku,
Ibu do'akan semoga cita-citamu tercapai,
Dan pintaku pd Allahu Rabbi,
Semoga kalian menjadi anak yang shaleh & shaleha.
Di Hari Ibu yang bahagia ini,
Ibumu sangat sayang kepada kalian berdua,
Dan jagalah nama ibu & almarhum bapakmu,
Wahai anak-anakku....

Dari Anakda Inha buat Ibuku tersayang,
Terima kasih atas segala do'a di setiap sujudmu, kasih sayang, pengorbanan, & perhatianmu kepada kami anak-anakmu selama ini. Kepada almarhum Kk' Awie, saya, & D' Unni.
Sehingga tercurahkan segala ridho Allah kepada kami dengan ridhomu sebagai pengantarnya.
Terpaparkan segala keluasan rezeki & kecemerlangan pikiran kami.
Mohon maaf anak-anakmu ini belum mampu membahagiakanmu sepenuhnya.
Bahkan masih sering menyusahkan & kadang kurang perhatian. Mentang-mentang kami terpisahkan ratusan kilometer jauhnya darimu.

Kumohon jangan pernah berhenti mendo'akan & menyayangi kami.
Karena berkat do'amu, kasih sayang, & pengorbananmu lah, sehingga sulitnya kehidupan yang pernah kita lalui bersama almarhum Bapak, almarhum kk' Awie, Unni yang serba kekurangan & pas-pasan dapat menjadikan kami anak-anaknya yang tidak cengeng, mengeluh & mudah putus asa. Karena masalah yang kami hadapi saat ini lebih ringan dari kehidupan kita yang susah dulu. Lokasi rumah yang sangat jauh di pinggir kota dengan sekolah-sekolah kami di pusat kota. Perjuangan perjalanan ke jalan raya untuk mendapatkan angkutan umum, dengan menggunakan sepeda, bahkan kadang harus berjalan kaki menenteng kantong plastik berisi air untuk membilas kaki yang belepotan lumpur setelah melewati jalan setapak yang becek. Pelajaran menyeberang jalan raya sejak kelas 1 SD, naik angkot, & DAMRI.

Bu, walaupun Bapak sudah tidak bersama kita 5 tahun lamanya. Meskipun Kk' Awie sudah lebih mendahului kita 4 tahun lamanya. Semoga kita bertiga, ibu-saya-Unni, yang ditinggalkan mereka berdua bisa lebih kuat menjalani kehidupan ini.

Terima kasih atas segala dukunganmu bersama almarhum Bapak dalam setiap keputusan yang telah kuambil. Tidak melarang segala aktifitas ekstra-kurikuler ku, dengan jaminan prestasi akademik tidak boleh jeblok. Sehingga memacuku untuk lebih berprestasi di tengah kesibukan organisasi-organisasiku.
Mulai dari pilihan sekolahku misalnya, SD Negeri Sudirman III, yang kata orang tua siswa & keluarga yang lain masih "dibawah" Sudirman I, II, dan IV. Tapi kita berhasil membungkam mereka bukan, terbukti dengan prestasiku yg langganan masuk peringkat 2 besar di kelas, masuk menjadi kontingen PORSENI Pelajar SD se-Sulawesi Selatan mewakili Kota Makassar. Menjadi murid kesayangan para guru dsana, & belum lagi hasil NEM di akhir tahun yang sangat membanggakan dengan rata-rata 8,5.

Selanjutnya pendaftaran ke SMP Negeri 6 Makassar, alhamdulillah dengan lulus murni saat tes masuk. Menjadi adik kelas dari Kk' Awie yang cukup "populis" disana karena tim basketnya, sehingga aman dari terjangan senior-senior galak. Prestasi 5 besar di tiap tingkat, 2x terpilih sebagai Ketua Kelas, menjadi kapten Tim Basket sekolah yang terus berprestasi, bahkan nilai-nilai akademikku mendapat peringkat 2 besar di sekolah. Belum lagi jabatan Wakil Bendahara OSIS disana yang dipercayakan oleh teman-teman.

Memasuki SMU, saranmu untuk mendaftar di SMU Negeri 17 Makassar tempat orang-orang pandai itu berkumpul yang direkomendasikan teman & keluarga, tetapi malahan pilihan kujatuhkan ke SMU Negeri 1 Makassar dengan alasan prestasi Tim Basketnya yang bisa mewadahi bakatku sejak SMP. Alhamdulillah lulus dengan murni bahkan hasil tes ku menempati peringkat ke-14 dari 300-an siswa yang diterima. Syarat keaktifan kegiatan ekstra-kurikuler pun masih sama, prestasi akademik tidak boleh turun. Alhamdulillah syarat-syaratmu itu kupenuhi dengan tidak keluar dari peringkat 10 besar di kelas, 2x terpilih menjadi ketua kelas, turut memperkuat Tim Basket yang berprestasi, kegiatan Palang Merah Remaja dengan prestasi-prestasi dalam lomba-lomba yang diikuti, amanah menjadi sekretaris Ikatan Remaja Masjid Darul Ulum SMU Negeri 1 Makassar, Sekretaris Umum OSIS, bahkan nilai tertinggi mata pelajaran Bahasa Inggris pada Ujian Akhir dengan nilai 9 koma sekian-sekian.

Walaupun Ibu, almarhum Kk' Awie & Unni harus pindah ke Palopo kampung halaman Ibu karena mutasi kerja Ibu kesana. Tetapi tidak menyurutkan langkahku & almarhum Bapak yang menemani di Makassar.

Pilihan mengikuti SPMB 2004 di Universitas Hasanuddin setelah seleksi-seleksi Bebas Tes Masuk di Kedokteran UI, UNAIR, & UNHAS yang belum mampu ditaklukkan. Alhamdulillah jatuh pada pilihan kedua, TEKNIK INDUSTRI yang selanjutnya mengantarkan pada hidayah Hijrah ke Jalan Allah kelak. Walaupun almarhum Bapak yang sempat enggan mengantar mendaftar ulang berhubung Program Studi Teknik Industri masih berada di bawah Jurusan Teknik Mesin, almamaternya. Tetapi desakan darimu kepada almarhum Bapak, yang manjadikannya luluh. Mulai prosesi OSPEK Fakultas Teknik yang mampu meremukkan tulang belakang saya & almarhum Bapak dalam membuat "pernak-pernik" OSPEK yang tidak masuk di akal. Prosesi pengkaderan jurusan, hingga pengkaderan Islam (Studi Dasar Islam Teknik_SIDIK 2004) yang mengantarkan saya berhijrah & akhirnya teguh mengenakan jilbab hingga hari ini. Perkuliahan & praktikum laboratorium yang mengharuskan saya kost di sekitar kampus sehingga almarhum Bapak menyusul Ibu ke Palopo. Tinggallah saya di Makassar dengan segala aktifitas akademik, praktikum, dan ekstra-kurikuler. Ekstra-Kurikuler mulai dari KAMMI, LDKT Al-Muhandis, Himpunan Mahasiswa di Jurusan, FSLDK Sulselbar, Santika Makassar, FULDKT Sulmalpap, hingga menjadi Asisten Lab Gambar & Perencanaan. Perkuliahan yang dijalani selama 5 tahun 6 bulan dimana 6 bulan cuti guna magang sebagai Co-ops Inco-Unhas yang terpilih dari seleksi se-Unhas bersama 15 org mahasiswa lainnya, Tim Riset Disaster Management bersama Tim Mahasiswa+Tim Dosen Teknik Industri, & proses skripsi yang melelahkan akhirnya bisa diselesaikan dengan IPK 3,08.

Pilihan pekerjaan pun yang hingga saat ini saya geluti sebagai Konsultan Rumah Zakat Cabang Makassar tetap diapresiasi oleh Ibu. beliau tidak pernah memaksa saya mendaftar menjadi CPNS seperti ibu-ibu kebanyakan. Bahkan tidak memaksakan mencari pekerjaan lain.

Begitulah Ibu & Almarhum Bapak yang sangat bijaksana serta bersahaja.
Semoga kelak di Padang Mahsyar, pada saat terjadi proses hisab terhadap segala amanah keduanya, mereka dapat bernafas lega dengan saya sebagai salah satu amanahnya yang insya Allah akan terus berusaha istiqomah & menjadi anak yang shaleha.

Luph U Mom, Luph U Dad

Tidak ada komentar: