Laman

Sabtu, 05 Maret 2011

Design For SCM : User-Centered Design

Setelah buka2 file lama d laptop, saya menemukan file2 tugas waktu kuliah dulu. Salah satunya tugas ini pada kuliah Supply Chain Management (SCM). Kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah favorit saya sejak mengenal istilahnya pertama kali pada Kerja Praktek di Supply Chain Management Department PT. Inco, Tbk (Sekarang Vale Inco). Tugas ini meminta kita menjelaskan tentang konsep desain dalam SCM dimana desain tersebut berpusat pada end user sebagai konsumen utama. Semoga posting ini bisa sedikit menambah pengetahuan kita sebagai Industrial Engineer.

DESIGN FOR SCM : USER-CENTERED DESIGN

Kesuksesan bisnis hari ini tergantung bagaimana sebuah perusahaan dapat memproduksi sebuah produk yang terdesain dengan baik. Salah satu cara agar perusahaan dapat menghasilkan sebuah produk yang lebih efektif adalah dengan melibatkan langsung konsumen akhir dalam proses pengembangan produk.

Dalam membuat sebuah desain produk baru atau desain pengembangan produk lama maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh tim desain, yaitu:


1. Menentukan Masalah

Masalah dapat ditemukan dengan melakukan survey langsung ke pasar atau kepada konsumen akhir produk. Perusahaan dapat menanyakan langsung kepada konsumen akhir yang telah menggunakan produknya apakah terdapat kekurangan dalam produknya. Cara ini juga dapat memberikan masukan kepada perusahaan produk bagaimana yang sesuai keinginan konsumen akhir.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah mendapatkan masukan tentang bagaimana keinginan konsumen akhir mereka terhadap produk yang telah dikeluarkan perusahaan dan masalah-masalah dari penggunaan produk lama , maka perusahaan dapat mengumpulkan informasi dari para ahli bagaimana pemecahan masalah-masalah yang telah ditemukan di lapangan. Biasanya perusahaan memanggil para ahli lalu melakukan Focus Group Discussion (FGD).

3. Menghasilkan Solusi

Informasi yang telah dikumpulkan lalu diolah menjadi solusi-solusi yang dapat diterapkan pada produk baru atau pengembangan produk lama. Solusi yang dihasilkan merupakan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan para ahli dan penelitian-penelitian yang telah dibuat.

4. Menganalisis & Memilih Solusi

Setelah menghasilkan beberapa solusi sebagai pemecahan masalah yang telah ditemukan di lapangan sebelumnya, maka perusahaan kemudian menganalisis solusi yang dihasilkan tersebut satu per satu. Sehingga ditemukan solusi yang paling tepat yang mampu memecahkan masalah yang ditemukan di lapangan. Solusi tersebut kemudian dibuatkan desain baru yang dapat dibuat dan diuji hasilny kemudian.

5. Menguji & Menerapkan Solusi

Solusi yang telah ditentukan tadi kemudian dibuat prototype product (contoh produknya) yang dibuat sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Apabila desain solusi yang telah dibuat, maka selanjutnya desain tersebut akan diuji apakah layak untuk diluncurkan ke pasar.

Yang harus menjadi titik tekan dari bagain desain dalam sebuah alur supply chain adalah quality controll yang dilakukan oleh tim desain. Dimana tim desain dalam membuat sebuah desain produk baru maupun pengembangan produk lama tetap mengedepankan kebutuhan konsumen akhir, performa dari produk yang akan dihasilkan, konstruksi produk yang sesuai dan kokoh, desain produk yang mampu melewati pengujian, ramah lingkungan, dan mudah dalam pengirimannya kepada konsumen akhir. Sehingga desain produk yang dihasilkan adalah desain yang efektif, efisien, dan berkualitas tinggi.

Tidak ada komentar: