Laman

Sabtu, 23 April 2011

Saat Air Mataku Menetes

Dari suatu milist, saya tidak paham mengapa alamat email pengirim terpotong, saya sudah berusaha, saya ngak paham. ini alamat email pengirim bahar_le...@yahoo.com

kisah ini saya dapet dari temen..insya Allah bermanfaat :)

-------
Pada bulan desember 2010 ketika saya berada di daerah yang di sebut kota kembang (bandung) untuk untuk menemui pemimpin P2JJ bandung, dan saya iseng pergi ke daerah Sukajadi, Bandung menggunakan sepeda motor. Setelah berkeliling, terik matahari begitu panas menyengat. Beberapa pori di kening mengeluarkan keringat sebagai tanah bahwa siang itu memang terasa panas sekali. Waktu mau mencari tempat untuk ber istirahat, saya berhenti sesaat untuk membeli es cendol yang kayanya cocok menjadi minuman di siang hari sebagai pelepas rasa haus.

Sambil duduk di kursi plastik yang disediakan oleh si penjual, saya perhatikan ada dialog seorang Ibu pengemis dengan anaknya.Ibu pengemis itu memarahai anaknya karena ia memungut sepotong roti yang jatuh dari tangan anak kecil yang lewat. Anak yang lewat itu mungkin sekitar 6 tahunan, dan anak pengemis sekitar 8 tahunan.

Dialognya seperti ini (sebagian saya singkat) :
Ibu Pengemis (IP) : Nak.., kenapa kau ambil roti yang bukan hak mu ? (ibu ini sambil menjewer telinga anaknya)
Anak Pengemis (AP) : Tidak mak.., saya tidak mengambil punya orang, saya hanya memungut makanan yang dibuang orang.
IP : Bagaimana kau tahu itu dibuang? Siapa tahu roti itu hanya terjatuh saja...
AP: Tidak mak roti ini dibuang, buktinya ini sepotong lagi sudah dimakannya..., ini kan hanya tinggal sepotong...
IP : Tidak nak..., kau tetap mengambil tanpa ijin anak itu. Cepat kau kembalikan pada anak itu..., atau minta ijin dulu kalau mau memakannya...
(sambil mengeluarkan air mata anak pengemis itu berlari menghampiri anak kecil yang lewat tadi dan minta ijin untuk memakannya...,
AP : Neng permisi..., ini roti neng tadi terjatuh saya hanya ingin mengembalikan roti punya neng....
anak yang Lewat ( AL) : "...????" (diam sambil matanya melongok ngak ngerti....)
AP : Neng..., ini roti neng tadi terjatuh..., atau kalau roti ini sengaja dibuang..., bolehkah saya memakannya?"
AL : (masih diam dan menganggukkan kepala....) (ibu dari anak ini juga diam melihat peristiwa ini..., hatinya sangat tersentuh..., dan tak terasa air matapun jatuh...) akhirnya anak pengemis itu lari kembali ke ibunya sambil berteriak....
AP : Emak.... emak... alhamdulillah sepotong roti ini sudah diijinkan untuk kita makan mak..., ini roti yang halal..., kita makan bersama yaaa..., emak kan dari semalam gak makan..., emak pasti lapar.....
IP : Alhamdulillah nak..., jika ini sudah dijinkan pemiliknya..., roti ini pasti halal untuk kita makan... dan ini adalah rejeki dari Allah untuk kita. (akhirnya sepotong roti tadi dibagi 2 lagi, dimakan bersama oleh ibu dan anak...)

Setelah makan sepotong roti, si ibu pengemis bicara sama anaknya :
IP : Nak..., maafkan emak yaa..., tadi emak telah menjewermu. Bukan emak marah atau benci sama kamu, tapi saking emak sangat sayang sama kamu..., emak paling takut jika ada makanan sekecil apapun yang menjadi setetes darah atau secuil daging dari barang yang haram..., dari makanan yang bukan hak kita..., lalu kita makan. Nak ...,yang sulit itu adalah menjaga di awal..., sebab kalau badanmu sudah dikotori oleh barang yang haram 1x.., 2x..., 3x..., dan seterusnya, maka engkau akan sangat sulit untuk menjaga diri dari barang - barang haram..., 9 tahun emak melahirkan dan membesarkanmu, selalu ingat amanah almarhum bapakmu yang berpesan pada emak..., agar emak bisa menjaga diri dan jiwamu dari barang haram..., sedikitpun tidak boleh ada yang haram.... Emak rela mati menahan lapar..., dari pada harus kenyang dengan barang yang haram !" (jawaban ibu ini begitu tegas dengan prinsip menjaga diri)
AP : Tidak mak..., ade gak benci sama emak.... ade gak marah sama emak..., bahkan ade bangga punya emak yang sayang sama adek. Asal..., tolong jangan pernah emak tinggalkan adek yaaaa.... Ade gak punya siapa - siapa... (sambil berangkulan mereka menangis...)

Sebuah fenomena singkat yang menggetarkan hatiku..., dan tak terasa air mataku keluar.... Langit dan awan sepertinya menggelegar..., menyambar setiap hati umat manusia
yang mengetahuinya dan melihat pemandangan itu...., Saya yakin..., rahmat Allah melaui para malaikatnya akan tercurah pada keteguhan iman ibu dan anak pengemis tadi....
Sungguh saya sangat tersentuh..., saya diam sejenak lalu merogoh sedikit uang dan kuberikan padanya..., saya rengkuhkan badan.... dan kucium tangan ibu pengemis tadi
sambil memohon untuk dido'akan :
Saya : Bu..., hati ibu sungguh sangat mulia. Hari ini saya dapat pelajaran yang sangat berharga dari ibu. Tolong do'akan saya, seluruh keluarga saya, dan sahabat-sahabat saya, agar senantiasa diberi kelapangan rezeki dan mampu menunaikan amanah yang dititipkan dengan baik, sehingga digolongkan menjadi hamba-Nya yang sholih....
IP : Aamiin..., (sambil memeluk dan mencium ubun-ubun saya...) Ibu do'akan semoga aden, keluarga dan temen-temennya diberi banyak rezeki... Aamiin (amiin.., ada beberapa tetes air matanya yang menetes di ubun-ubunku, dan terasa nikmat sekali... nikmat sampai saat ini... saya menuliskan cerita ini)
Akhirnya saya pamitan..., dan merasa sangat bahagia ketika dido'akan dengan ikhlas oleh mereka kaum papa.., yang selama ini sering terpinggirkan dan termarginalisasi oleh zaman dan ketatnya persaingan kehidupan. Kita tidak pernah tahu..., kalau kita mendapatkan rezeki hari ini, esok atau lusa..., mungkin bukan karena do'a - do'a yang terpanjat dari bibir kita... sebab boleh jadi Allah memberi rejeki pada kita..., atas terkabulnya do'a dari bibir mereka kaum yang lemah.... kaum dhuafa.... yang butuh perhatian dan pertolongan kita....

Sahabat, cobalah untuk membuka mata hati kita untuk melihat di sekeliling kita, sebab di setiap rezeki kita yang kita terima oleh Allah SWT bukanlah mutlak sepenuhnya milik kita…. Ada sebagian rezeki itu mungkin untuk orang…. orang dhuafa di sekeliling kita.… yang melalui perantara kita lah rezeki mengalir….

Semoga apa
yang saya alami dapat membuka hati kita…. Untuk berbagi….. (amien....)

2 komentar:

salman mengatakan...

Terima kasih sekali atas tulisan ini. Sangat menyentuh dan mengharukan. Sebuah tulisan/esai ternyata bia juga memanggil empati paling dalam pada diri seorang manusia. Sebuah tulisan dapat menguak sebuah sisi positif yang hampir dilupakan… Salam.

alafasy mengatakan...

Sangat menyentuh dan mengharukan. Sebuah tulisan/esai ternyata bia juga memanggil empati paling dalam pada diri seorang manusia. makasi ya?